Dengan jarak 10 tahun sejak perilisan Dragon Age: Inquisition pada tahun 2014, BioWare kini kembali dengan Dragon Age: The Veilguard. Seri terbaru ini membawa harapan besar dan tekanan tinggi bagi pengembang game yang sudah lama ditunggu-tunggu oleh penggemar setia. The Veilguard merupakan game pertama BioWare sejak peluncuran Anthem pada tahun 2019, yang sayangnya ditutup oleh EA kurang dari dua tahun kemudian.
Menghadapi Tantangan Baru
Saat ditanya mengenai tantangan dan tekanan dalam pengembangan The Veilguard, Gary McKay, manajer umum BioWare, berbagi cerita mengenai perjalanan kreatif mereka. “Kami memulai dari praproduksi,” ujar McKay. “Kami menghabiskan banyak waktu untuk bereksperimen dan berinovasi. Awalnya, kami sempat mempertimbangkan mode multipemain, namun akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke akar kami – cerita yang menakjubkan, karakter yang tak terlupakan, dan kesempatan untuk mempengaruhi dunia.”
Keputusan untuk fokus pada RPG pemain tunggal bukan tanpa alasan. “Kami merasa multipemain tidak akan memberikan dampak yang sama. RPG pemain tunggal memungkinkan kami untuk benar-benar mengasah visi kami dan mewujudkan janji kreatif dari game ini,” tambah McKay.
Tim Baru dengan Visi Segar
The Veilguard menggabungkan pengalaman veteran dengan perspektif baru. McKay menjelaskan pentingnya keberagaman dalam tim pengembang mereka. “Jika Anda hanya memiliki orang-orang dengan latar belakang yang sama, Anda tidak akan melihat kreativitas. Inovasi muncul ketika Anda memadukan sejarah masa lalu dengan suara dan perspektif baru,” kata McKay.
Salah satu veteran yang kembali adalah Mark Darrah, mantan produser Dragon Age yang kini menjadi konsultan untuk The Veilguard. Bersama dengan John Epler, direktur kreatif yang telah berpengalaman puluhan tahun di BioWare, mereka bekerja sama dengan orang-orang seperti Corinne Busche, direktur game yang bergabung setelah peluncuran Anthem.
Evolusi Teknologi dan Pengembangan Karakter
Darrah menyebutkan bahwa salah satu aspek yang paling menakjubkan dari The Veilguard adalah kemampuan BioWare untuk menceritakan cerita melalui karakter dengan cara yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya. “Dalam game-game sebelumnya, setiap karakter bergerak dengan cara yang sama. Sekarang, kami mampu mempertahankan karakter tersebut dalam bentuk visual dan gerakan, bahkan saat Anda melakukan kustomisasi,” ujarnya.
Teknologi juga memainkan peran penting dalam pengembangan The Veilguard. Menggunakan mesin Frostbite, seperti dalam Dragon Age: Inquisition, mereka mampu mengoptimalkan teknologi perangkat keras terbaru untuk menghadirkan visual yang lebih realistis dan mendetail.
Menjaga Keseimbangan Penggemar Lama dan Pendatang Baru
Dengan jeda 10 tahun antara Inquisition dan The Veilguard, BioWare menghadapi tantangan untuk memuaskan penggemar lama sekaligus menarik pendatang baru. Epler menjelaskan bahwa mereka berusaha keras untuk memastikan The Veilguard menghargai dan merujuk pada game-game sebelumnya, tanpa membuat pemain baru merasa tersisih. “Cerita ini berdiri sendiri dengan pemeran dan karakter yang berbeda,” katanya.
Darrah menambahkan bahwa Veilguard melanjutkan jalan cerita dari Inquisition, namun dengan pendekatan baru yang tetap menghormati esensi dari seri Dragon Age. “Dragon Age selalu tentang perubahan. Setiap game memiliki protagonis baru dan eksplorasi ruang yang berbeda, dan Veilguard tidak berbeda.”
Menjelajahi Thedas dengan Perspektif Baru
Veilguard membawa pemain ke bagian Thedas yang sebelumnya hanya disinggung dalam cerita. Busche menjelaskan bahwa mereka telah menggambarkan benteng Gray Warden di Weisshaupt, kedalaman Hutan Arlathan, Pantai Rivain, Grand Necropolis di Nevarra, dan Minrathous. Namun, kali ini pemain benar-benar akan menjelajahi lokasi-lokasi tersebut.
“Kami sangat berhati-hati dalam cara kami memperkenalkan setiap pendamping dan tokoh cerita utama dalam game, memastikan bahwa baik pemain lama maupun baru dapat menikmati pengalaman yang mendalam,” kata Busche.
Fokus pada Karakter dan Hubungan
Epler menekankan bahwa Veilguard berbeda dari game Dragon Age sebelumnya dalam hal penekanan pada hubungan antar karakter. “Kali ini, Anda benar-benar tidak dapat menyelamatkan dunia tanpa karakter-karakter ini,” ujarnya. Setiap karakter memiliki alur cerita mereka sendiri yang berjalan paralel dengan cerita utama, memberikan kedalaman dan kompleksitas yang disukai oleh penggemar.
Veilguard menekankan pentingnya membangun keluarga yang erat di antara karakter-karakter tersebut. “Anda mengumpulkan keluarga, dan itu menjadi inti dari apa yang dimaksud dengan Veilguard. Ini tentang membawa kelompok ini, keluarga yang didirikan ini, dan menyelamatkan dunia berdampingan dengan mereka,” kata Epler.
Dengan pendekatan baru yang menggabungkan inovasi teknologi, pengembangan karakter yang mendalam, dan penghormatan terhadap warisan seri Dragon Age, The Veilguard diharapkan dapat memenuhi ekspektasi penggemar setia sekaligus menarik pemain baru. BioWare berkomitmen untuk terus mengembangkan game ini dengan visi yang jelas dan dedikasi untuk menceritakan kisah yang menakjubkan melalui karakter-karakternya.